Wednesday, March 28, 2012

Pembelajaran Berbasis Ceria (PeBeCe)


Assalamualakium..
Saya sampaikan pada teman2 bahwa saya bukan anggota MLM jalur dan koloni manapun,. Aneh terkadang teman2 dalam menilai seseorang dari tingkah laku dan penampilannya. Belum tentu kata saya, seseorang yang berlaku seperti seorang yang kaya, padahal dia miskin, rentan miskin mungkin lebih tepatnya. Saya contohnya, hahaha.
Say cukup heran dengan proses pembelajaran kita, seolah menafikan peran cinta dan keceriaan didalamnya. Apapun alasannya, yang jelas hari ini saya mengamati bahwa teman-teman sangat aneh, maksud saya ketika tidak ada dosen (tidak ada pelajaran) atau ada dosen, (dan temen2 menganggap dosen tersebut “tidak  berbahaya”, dan saya lihat temen2 “mengacuhkannya”.) teman2 bercanda ria gembira tak terkira. Nyanyi ngalor ngidul, sampai speaker laptop saya tenggelam dalam riuh heboh dunia kalian, maka dunia kalian mengalihkan sejenak dunia saya. Nah, sedang ketika ada dosen yang temen2 anggap “berbahaya”, justru seringnya tenggelam, sama juga tenggelam, tapi dalam kesunyian. Tak ayal yang keluar dari air muka teman2 adalah muka2 susah, saya malah jadi inget lagunya Taylor Swift, mbak saya.. “life make love look hard...” – ours. Tapi liriknya di pleset2kan menjadi “math makes life look hard.. stake’s are high.. “ nah begitulah yang akan saya koreksi, saya manusia biasa pula yang bisa salah, jadi ingatkan saya ketika setelah ini yang saya sampaikan adalah kesalahan. Yang jelas begini, entahlah alasannya “menempatkan sesuatu pada tempatnya”, atau yang lain, saya tidak sangat perduli (tadinya mau bilang bodo’ amat).
Faktanya  bahwa hanya dengan senyuman, memberikan mood yang baik, artinya berhusnuzon dengan apa yang kita hadapi, akan memperbaiki semuanya. Yang paling rasional adalah penelitian yang mengejutkan bahwa dengan mengunyah permen karet, hasil ujian yang didapat lebih baik.  Artinya apa?, ke-enjoy-an kita dalam menghadapi sesuatu, terutama yang dianggap berat, sangat mempengaruhi hasil dari kita dalam mengerjakannya. Hal iini dibenarkan oleh ilmu psikologi bahwa kita memberi “label-label” pada segala sesuatu, seperti apa kata saya sebelumnya, baik buruk, sulit mudah, kaya miskin, dst dst. Oleh karena itu pilihlah label yang baik bagi anda. Intinya sesulit apapun masalah menghampiri.. hadapilah dengan senyuman.

Visitors

BUKU TAMU

Pop up my Cbox
Powered by Blogger.

Followers