Sunday, October 16, 2011

Ibroh kependidikan


Ibroh ini penulis sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi penulis..
Awalnya begini... jum’at kemarin, 14/10. Pagi pagi, kegiatan pramuka di fakultas keguruan kampus saya mewajikan hal itu, memaksakan si akhirnya.. .entah ada tidaknya pihak yang merasa terpaksa atau tidak.. yang jelas saya berusaha tetap enjoy saja walaupun kenyataannya di SMP & SMA dulu tidak pernah ada Pramuka, yang ada Hizbul Wathan, mbah sekaligus nenek moyang pramuka, jauh sebelumnegara ini merdeka.. terinsirasi dari JPO (javanese padvinder organisation) akhirnya KH. A. Dahlan mendirikan hizbul wathan inni yang berarti “pembela tanah air”, yang memang benar, dibuktikan dengan perannya memerjuangkan kemerdekaan, memeberantas PKI waktu itu yang akhirnya menelorkan Sosok Jendral besar Soedirman yang tidak lain adalah kader, didikan pendidikan kepanduan Hizbulwathan, singkatnya pada masa pemerintahan Soeharto pada tahun 1960-an.. semua kepanduan  dilebur kedalam Pramuka, mau tidak mau karena pemaksaan ini akhirnya HW luluh melebur bersama Pramuka, dibuktikan dengan banyak asas2, preambul, dan juga sistem2,  yang digunakan dalam pramuka,  ssalah satunya yang masi saya ingat adalah dasar darma ke 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Akhirnya HW kembali lahir pada 1999 dan akhirnya mulai dikenal kembali di kalangan masyarakat INA, dari pulau jawakemudian meluas ke pulau2 disekitarnya.
Terepas dari masalah sejarah masa lalu itu, yang lebih penting adalah ibroh dibalik semua itu,.,
Singkat crita, saya terlambat dengan indah bersama teman saya yang satu profesi dengan saya, Takmir masjid kampus, dan singkat cerita saya tertangkap basah sebasah basahnya dengan pak T, yang terkenal  berkpribadian keras khususnya terhadap mahasiswa baru seperti kami. Langsung kami disodori selembar kertas utuk mencatat nama kami, ditanya alasan kenapa terlambat, dan jawaban kami adalah sama.. karena hari itu hari jumat, kontan saja secara sadar ataupun tidak kegiatan bersih2 di masjid lebih banyak, karena menyambut shalat jumat, entah bagaimana alurnya, yang jelas saya tidak pernah bahkan berniat mencari2 dan membat2 alasan untuk menghindar dari kesalahan (keterlambatan) saya ini. Saya hanya berkeyakinan dalam diri saya ketika ditanya kenapa capek2 menjadi takmir tau Marbot atau james bond  atau apalah bahasa kerennya. Yang jelas saya berfikir secara sepihak begini; ada banyak orang yang bertanya kepada saya “kenapa harus kuliah dan jaga mesjid? Saya kembalikan pertanyaan kepada penanya tadi : “kenapa kuliah harus ngekos.?? Adakah alasan yang kuat kenapa harus begitu,?  Kenapa harus dari kecil sampai bahkan bangkotan, kuliah masih tinggal dengan orang tua,?. Saya hanya menerapkan rumus yang saya percayai : untuk menjadi orang yang luar biasa maka jalan anda harus tidak biasa. Kalu orang rata2 hanya berbuat sebatas ini, maka kalau anda berbuat yang sama dengan yang mereka laakukan, maka apa bedanya anda dengan mereka?,. sayaingin menginspirasi banyak orang dengan jalan saya, menggerakkan revitalisasi tujuan utam kita hidup, buat pa lagi kalau bukan beramal pada sesama dan lingkungan di sekitar kita??, banyak terkadang organisasi2 sosial, partai politik atau Lembaga dakwah kampus yang sibuk membesar2kan namanya... dst dst..  tapi mereka lupa bahwa masjid kampus sebagai sentral segala kegiataan dakwah mereka pandang sebelah mata. . terkadang kita sibuk mempertanyakan apa yang telah masjid berikan kepada kita, air yang g pernah telat, kamar mandi yang bersih, karpet yang g bau, kipas angin yang urang dingin atau sekedar protes karna sandal atau barangnya hilang lantaran di tinggalkan di masjid, yang kadang dasarnya karena kesalahan mereka sendiri, tidak menitipkan barangnya, atau meninggalkannnya begitu saj karena lupa.. terlepas dari semua itu mereka lupa sebaliknya, apa yang mereka berikan pada masjid?. Seberapa besar kontribusi mereka dalam bentuk materiil ataupin non materiil seperti moril/, dukungan pada pengurus masjid yang sama2 masih menempuh studi, sama seperti apa yang mereka kerjakan di kampus.. bahkan dengan kondisi yang serba dikelilingi oleh keterbatasan contohnya, seberapa besar infak mereka tiap minggu?, dst dst,, pernahkah mereka berfikir hal itu,. Jadi saya rasa sebelum mengkritik dengan penuh sarkasme saya rasa mereka harus merenungkan hal itu. Aaahh.. . . saya terlalu seruius ini rasanya, curhat curahan hati... hehehehe.. .^_^.
  ----
Saya menghadap beliau, langsung menyalami dan cium tangan (trasidi baik FKIP universitas). Yang membuat saya heran sekaligus kaget adalah ketika beliau kontan membentak saya menyindir dengan penuh sarkasme yang kurang lebih menmojokkan saya sebagai Tkamir masjid, saya berharap beliau belum paham. “sudah pulang saja sana!, g usah kuliah aja lagi!, tasbih2 sana di masjid!, pulang sana bersih2in masjid!, .. g usah bawa2 alasan agama depan saya!.” Ya saya hanya bisa menanggapi dengan halus .. “maa pak sebelumnya , pak,, saya Cuma mau ikut kegiatan Pramuka, jadi izinkan saya walupun telat untuk tetap ikut. Jadi saya tidak perlu di maki2 sperti ini pak.. .”
Ya, saya pribadi sih menanggapi semuanya dengan positif, artinya semua kegiatan  yang saya lakukan tidak kemudian mengabaian kegiatanwajib di kampus.. saya paham betul itu.. tapi cara beliau dealing w/ the situation itu yang saya kecewa alias tidak suka.. kekerasan itu adalah cara paling uuuuuaaakhir yang kira2 paantas untukdigunakan , saya rasa tidak pernah ada situasi yang akan kelar denganmengutamakan kekerasan atau otot terlebih dahulu daripada otak.. coba kita ingat2 kenapa otak kita lebih besar daripada kepalan tangan kita? Itu artinya seharusnya kita mendahulukan penggunaan akal yang lebih efektif daripada tangan dan teman2nya.
Kemudian saya langsung pergi memenuhi permintaan beliau, nmun kemudian tetap ikut kegiatan pramuka tanpa sepengetahuan beliau.  Karena menurut saya buat apa saya bela2kan tetap piket tiap pagi apalagi hari itu hari jumat yang notabene kegiatan penyiapan shalat jumat sudah sejakpagi, n tetapsaya semangat ikut kegiatan.. malah diminta pulang,, mana yang di sebut pendidikan bagi saya hari itu.. ?? ckckc..  saya kemudian merenung.. lagu himne Guru terngiang kembali di telinga saya.. satu2nya profesi yang punya laagu yang dinyanyikan bahkan dari anak2 kecil ato mungkin anak yang masi dalam kandungan yang ibunya guru dan “cukup fanatik” dalam hal profesinya kemudian  memperdengarkan lagu tersebut kepada anaknya.. hahaha. . sampai2 anak2 kuliahan bahkan yang sudah tua2 (karena profesinya guru).. hehe. .. tapi yang lebih penting lagu itu yang “cukup” memebuat saya merinding.
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Sebagai prasasti trimakasih ku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk
Dalam kehaausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa.
**maafkan kalau ada yang sala h dalam pengetikan atau apapun itu, saya dulu mendengar ini hanya ketika SD saja..
Akan kah teman2 yang sudah yakin dengan ikhlas sepenuh  hati mengabdikan diri menjemput profesi sebagai guru bangsa... ikut membantu mencapai visi mentri pendidikan untuk mencerdaskn bangsa, secara komprehensif dan kompetitif.. dst dst,, saja jujur merinding mendengar lagu ini, dari awal kita sudah dipuji2.. penuh dengan penghargaan terhadap profesi yang akan temen2 jalani kelak, saya yang mulai membuka diri untuk berdamai dengan kubangan takdir yang saya jalani sekarang saja berfikir.. 
Akankah nama kita sanggup selalu hadir dalam sanubari ank2 didik kita kalau yang dirasakan anak didik kita adalah ke-mencekam-an, ketakutan, kegelisahan, ketidaknyamanan dan seterusnya dan seterusnya?,
akankah kita sanggup menjadi pelita dalam hati anak2 didik kita kalau apa yang dilakukan anak didik kita ketika bertemu dengan kitaa adalah ketidak enak.an di wajah kita, ke-cmberut-an tiada terkira?. Ketika apa pembelajaran yang kita sampaikan sangat jauh dari profesionalisme, malah nantinya membuat anak didik kita semalaman tidak tenang dalam tidur, memikirkan akan diapakan besok ketika tidak bisa mengerjakan soal dari ibu/bapak guru.. ??
iyakah kita sudah menjadi embun penyejuk dalam kehausan anak didik kita akan ilmu2 yang justru hanya dengan kelebihan anak didik kita dalam berbicara (ribut) kemudian kita putus asa dalam menanganinya? Overcome dengan kondisi yang justru sangat membutuhkan kehadiran temen2 sebagai guru?. Sudah siapkah teman2..? 
mari kita sama2 merenung... .
benarkah kita  patriot pahlawan bangsa yang dengan tambahan kta “tanpa tanda jasa” semakin menyudutkan saya secara pribadi.. entah bagaimana dengan teman2.. saya pikr kemudian kalau motivasi temen2 untuk jadi guru hanya untuk mencari gaji dobel, tunjangan2 keamanan hari tua, aman anak istri karena dijamin negara,dst dst.. yng kemudian di tutup2i dengan niat yang kadang kita rekayasa supaya terlihat cukup mulia ;mencerdaskan bangsa, beramal, dst dst..  saya rasa teman2 tidak siap dan tidak pantas berada di lingkaran “setan” pendidikan ini..

jangan salah sangka kawan.. buka mata dan hati teman2..  jujur pada diri sendiri iyakah lagu sakral diatas pantas dinyanyikan dan di alamatkan kepada kita sebagai calon guru..?? yang jelas2 nantinya, ujng2nya, atau se-engga-nya berazam dari awal untuk jadi guru..???  sebuah tanda tanya besar yang teman2 harus jawab.. . .







Do the best n leave the rest (to god).

Sunday, October 9, 2011

CATATAN CAGUR GALAU(C2G)

Assalamualaikum wr. Wb..
Jujur… sebenarnya mata saya tidak telalu kuat tapitidak semangat sya untuk menuliskan kalimat2 yang hanya hasil dari seorang hamba allah yang tiada berdaya dengan nasib dan jalan yang telah di anugrahkan padanya.. sekali lagi sya katakan di anugrahkan pada kita. Bersyukurlah bagi orang yang mensyukuri tanda2 tersebut..
Saya ingin bercerita sedikit.. semoga bisa di ambil pelajaran darinya..
Saya sadar betul dengan apa adanya saya waktu itu.. jogja.. cita2 besar, kepercayaan diri dan persiapan matang membekali niat mulia saya .. tidak tanggung2.. Mentri kesehatan menjadi azam saya.. mewarnai mipi saya tiap kali terlelap.  Sesadar – sadarnya saya dengan semua itu, usaha yang begitu maksimal menurut saya tetapi takdir tetap milik allah. Memang manusia punya hak atas free will, act n choice, demikianlah yang menjadikan haknya pula atas semua hasil dari tindak tanduknya di dunia. Tapi takdir bukan terlepas dari itu. Allah tau n mengarahkan jalan kita.. dan itu tidak lama saya sadari setelah hasil yang saya capai jauh dari target.. perlu di ketahui lebih dari 16 fakultas kedokteran telah saya coba.. UNS, UNSYAH, UNSRI, UNSOED, UNIMAL, UNJAM,UMY, UNRI,  UNILA dan sisanya sya lupa.. mulai dari SNMPTN undangan, tulis, UMB, mandiri dan kawan2nya saya upayakan demi cita2 besar saya. Satu2 pengumuman mulai dating, kekecewaan saya membesar stiap kali itu dating dengan kabar buruk menurut saya.. jelas.. mungkin teman2 bertanya” apasih pentingnya jadi dokter.. paling2 hanya paradigm masa lalu yang ditanamkan org2 tua jaman kecil kita dulu”.  Bukan. Saya betul2 sadar.. dan punya maksud yang jelas.. saya punya anggapan begini dulu.. “ setiap kali saya dapat menolong orang yang tadinya punya peluang meninggal.. sehingga dengan melalui perantara saya atas izin allah pula orang tersebut bias pulih dan sehat kembali.. berbuat kebaikan.. dan terus menasehati dalam kebaikan dan takwa.. dan akhirnya punya keturunan.. keturunannya punya keturunan.. dst dst.. sehingga membentuk pohon bercabang tanpa batas.. maka kebaikan dan keikhlasan kita menolong orang tersebut akan menjadi bagian dari kebaikan untuk kita pula.. disamping ingin menolong n membenahi dunia kesehatan kita ini.subhanallah.. bayangkan begitu banyaknya hal itu. ” Jadi saya piker dulu guru pun kalah amal nya dengan hal ini..
Dan itu kiranya memotivasi teman2 di sekeliling saya yang hidup diasrama dengan saya.
Pada dasarnya saya adalah orang yang begitu optimis, tahan banting, dan sama sekali anti-reckless. Tapi ingat kawan. Kesuksesan tergantung pada banyak hal, tetapi kebanyakan terbantung pada anda., pikiran anda,. Bagaimana anda menanggapi setiap kesulitan dan coaan yang dating itu. Teman2 saya mengira saya mudah mengeluh.. haha.. saya Tanya.. “anda baru berapa hari mengenal saya,?? “.. .  saya hanya berusaha memotivasi orang2 di sekeliling saya.. saya pikir ini jalan yang “hadiahkan” dengan alas an yang jelas kok bagi saya.. dan saya yakin bagi teman2 yang sadar akan hal itu.. percayalah.. ada kebaikan di balik “rencanaNya”. Ini terbukti.. akhirnya dengan bahasa saya—“terjerembab di kubangan takdir”—saya menjadi mahasiswa unila.. menjadi pelayan rumah Allah di mas-kam Al-wasyi’I, marbot atau takmir lebih kerennya.. atau james bond alias jaga mesjid dank ebon  UNILA. Itu semua bukan tanpa alas an bukan.. hari hari berlalu dikelilingi teman2 yang imut2 menurut saya.. entah temn2 mau tidak dikatakan seperti itu.. terbuka pikirannya.. dan satu yang terpenting peduli__amiiien.. hehehe..  jdi malu.. biologi sebagai penggerak “dakwah” hidup kita nantinya.. sebagai dokter jiwa, arsitek pradaban n moral anak bangsa, penegak hukum paling awal dalam sejarah pengenalannya pada anak didik, petani yang menggarap tumbuh kembangnya bangsa kita, yang membahasakan kebaikan, membuat batas baik dan benar.. amanah dengan tanggung jawabnya.. dst dst,, (mengingat ini saya jadi merinding dengan tugas berat tanggung jwab kita sebagai pendidik dan perserta didik(karna pada dasarnya kita juga belajar)).
Saya yakin.. teman2 akan menemani saya untuk tidak pernah mengeluh dengan hadiah ini bukan..?.  akhirnya saya merasa beruntung hadir mewarnai hidup kalian, hadir di tengah2 kalian, dengan ke-kalem-an saya berbalut canda tawa saya rasa adalah obat yang ampuh menyembuhkan luka hati saya (padahal g luka)
. . benar…  masih banyak kesempatan.. . ambillah hikmah dari apa yang ada sekarang. . . yakinlah bayak hal baik disini.. .lagi2 saya memaksakan anda untuk percaya..  (jadi pengen nyanyi lagu nya Vince gill-I still believe in you) haha, , semangat kawan .. banyak orang yang lebih “tidak beruntung dari kita”. Dan akhirnya.. mendekatkan diri kepada allah adalah ending sebagai pilihan yang tepat.. wallahu alam bissawab..
Wassalamualaikum wr. Wb.


Kenakalan sosial: Lompat Pagar.


by Ave S. Fauzisar on Sunday, October 9, 2011 at 2:17pm
09-10-2011

Pelajaran ini saya dapatan ketika hendak melaksanakan shalat Zuhur setelah menghadiri perkumpulan FSLDK di sebuah kampus di kota berteluk ini.
Saya cukup kecewa dengan tindakan teman-teman ketika hendak melaksanakan shalat zuhur yang masjidnya kebetulan cukup jauh dari spot view sebelumnya. Nah ketika mengikuti sebuah jalan yang pada akhirnya ternyta buntu karena ditutup pagarnya (kebetuan hari libur) jadi instansi2 yang berada di jalan trobosan tersebut menutup pagarnya. Kontan kami kecewa melihat pagar yang kami harapkan terbuka ternyata di jaga oleh gembok yang cukup besar. Dan taukah kawan apa yang di lakukan teman2 saya yang tidak cukup bijak mengatasi persoalan yang menghadang mereka, yang tidak cukup sadar dengan kedewasaannya yang sebenarnya melekat bersama tangung jawab dalam dirinya, aneh. Mereka lompat begitu saja tanpa peduli dengan saya yang sontak berteriak menyindir dengan sarkasme khas saya. Saya cukup geram namun kesabaran saya cukup menahan saya untuk mewakilkan kekesalan saya lewat nasihat saja. Salah satunya dengan mengambil pelajaran dari kisah tersebut unttuk kita sama2 angkat menjadi sebuah ladang hikmah yang nantinya menumbuhkan buah2 amal dari ladang tersebut, “mari membaca” sesuai dengan tema blog saya. ^_^ hehehe,.
Yang jelas begini kawan, dimana2 common sense akan mengatakan kaalau lompat pagar dalam hal ini mencari jalan trobosan yanng bukan seharusnya kita lewati n bukan hak kita kita langgar begitu saja adalah hal yang salah dan tidak baik, kecuali teman2 saya tadi ada di acara “ninja Warior” di MNC Tv, saya bisa memaaklumi hal itu, atau mereka terkumul pada grup parkour yang terorganisir rapi atau apalah yang tujuannya baik dan di lakukan secara baik pula. Bahkan dengan alasan supaya cepat2 mengejar waktu sholat, karena apa, hal itu tidak dibenarkan, karenapada dasarnya menghadiri shalat itu dengan menyiapkan ketenangan jasmani dan rohani. Aqimussalata bissakinat. Dengan ketenangan. Toh masbu’ pun bisa kita ganti sisanya nanti setelah berjamaah usai, daripad amelaksanakan shalat yang dilakukan dengan buru2 supaya dapat nilai rakaat bersama iman yang sebanyak mungkin tetapi di.isi dengan ketidak tenangan, saya rasa bukan pilihan yang baik, .
Sebenarnya saya setuju dengan aktifitas melompat pagar, jadi bukan karena saya tidak bisa lompat pagar.. hehehehe. . coba pikir deh, apa salahna si mengambil jalan memutar, itung2 olahraga lah.. seolh2 kalau saya lihat kebanyakan dari kita menginginkan sesuatu yang instan saja.. tidak berfikir panjang, tidak memikirkan segala risiko yang ada jadi boro2 mau mikir dosa atau tidak..
Coba bayangkankalau semua orang di INA ini dari yang tua sampai muda tidak perduli dengan adanya pagar, alias tembok penghalang.. apa jadinya keamanan negri ini, rumah presiden pun kalau mau di panjat oleh orang2.. ckckc.. iya kalau lompat pagar itu kita artikan sebagai usaha kita lompat dari pagar2 masalah, pagar2 keterpurukan ekonomi dan sosial, pagar2 kerusakan moral, dalam rangka kita melompatinya untuk menuju babak baru atau dunia baru yang lebih baik, saya rasa saya akan menjadi orang pertama yang mendukungnya.. nah ini lompat pagar sak karepe udele... ckckc..
Wallahu alam bissawab.. smoga lingkungan kita ini berangsur membaik dngan kita erduli dansekali lagi “membaca” kondisi lingkungan sekitar kita..
Oya kitaa doakan semoga reshufle kabinet kali ini(seolah2 (atau memang) sudah berkali2 dilakukan) berjalan lancar. Dngan tujuan yang tersampaikan tanpa mengaabaikan asas demokrasi yang tidak dipahami secara parsial atau bersifat golongan saja.amiieen.. .

Kenakalan sosial: Lompat Pagar


09-10-2011

Pelajaran ini saya dapatan ketika hendak melaksanakan shalat Zuhur setelah menghadiri perkumpulan FSLDK di sebuah kampus di kota berteluk ini.
Saya cukup kecewa dengan tindakan teman-teman ketika hendak melaksanakan shalat zuhur yang masjidnya kebetulan cukup jauh dari spot view sebelumnya. Nah ketika mengikuti sebuah jalan yang pada akhirnya ternyta buntu karena ditutup pagarnya (kebetuan hari libur) jadi instansi2 yang berada di jalan trobosan tersebut menutup pagarnya. Kontan kami kecewa melihat pagar yang kami harapkan terbuka ternyata di jaga oleh gembok yang cukup besar. Dan taukah kawan apa yang di lakukan teman2 saya yang tidak cukup bijak mengatasi persoalan yang menghadang mereka, yang tidak cukup sadar dengan kedewasaannya yang sebenarnya melekat bersama tangung jawab dalam dirinya, aneh. Mereka lompat begitu saja tanpa peduli dengan saya yang sontak berteriak menyindir dengan sarkasme khas saya. Saya cukup geram namun kesabaran saya cukup menahan saya untuk mewakilkan kekesalan saya lewat nasihat saja. Salah satunya dengan mengambil pelajaran dari kisah tersebut unttuk kita sama2 angkat menjadi sebuah ladang hikmah yang nantinya menumbuhkan buah2 amal dari ladang tersebut, “mari membaca” sesuai dengan tema blog saya. ^_^ hehehe,.

Yang jelas begini kawan, dimana2 common sense akan mengatakan kaalau lompat pagar dalam hal ini mencari jalan trobosan yanng bukan seharusnya kita lewati n bukan hak kita kita langgar begitu saja adalah hal yang salah dan tidak baik, kecuali teman2 saya tadi ada di acara “ninja Warior” di MNC Tv, saya bisa memaaklumi hal itu, atau mereka terkumul pada grup parkour yang terorganisir rapi atau apalah yang tujuannya baik dan di lakukan secara baik pula. Bahkan dengan alasan supaya cepat2 mengejar waktu sholat, karena apa, hal itu tidak dibenarkan, karenapada dasarnya menghadiri shalat itu dengan menyiapkan ketenangan jasmani dan rohani. Aqimussalata bissakinat. Dengan ketenangan. Toh masbu’ pun bisa kita ganti sisanya nanti setelah berjamaah usai, daripad amelaksanakan shalat yang dilakukan dengan buru2 supaya dapat nilai rakaat bersama iman yang sebanyak mungkin tetapi di.isi dengan ketidak tenangan, saya rasa bukan pilihan yang baik, .
Sebenarnya saya setuju dengan aktifitas melompat pagar, jadi bukan karena saya tidak bisa lompat pagar.. hehehehe. . coba pikir deh, apa salahna si mengambil jalan memutar, itung2 olahraga lah.. seolh2 kalau saya lihat kebanyakan dari kita menginginkan sesuatu yang instan saja.. tidak berfikir panjang, tidak memikirkan segala risiko yang ada jadi boro2 mau mikir dosa atau tidak..
Coba bayangkankalau semua orang di INA ini dari yang tua sampai muda tidak perduli dengan adanya pagar, alias tembok penghalang.. apa jadinya keamanan negri ini, rumah presiden pun kalau mau di panjat oleh orang2.. ckckc.. iya kalau lompat pagar itu kita artikan sebagai usaha kita lompat dari pagar2 masalah, pagar2 keterpurukan ekonomi dan sosial, pagar2 kerusakan moral, dalam rangka kita melompatinya untuk menuju babak baru atau dunia baru yang lebih baik, saya rasa saya akan menjadi orang pertama yang mendukungnya.. nah ini lompat pagar sak karepe udele... ckckc..
Wallahu alam bissawab.. smoga lingkungan kita ini berangsur membaik dngan kita erduli dansekali lagi “membaca” kondisi lingkungan sekitar kita..
Oya kitaa doakan semoga reshufle kabinet kali ini(seolah2 (atau memang) sudah berkali2 dilakukan) berjalan lancar. Dngan tujuan yang tersampaikan tanpa mengaabaikan asas demokrasi yang tidak dipahami secara parsial atau bersifat golongan saja.amiieen.. .

Monday, October 3, 2011

kenapa MUHAMMADIYAH selalu BERBEDA??

pada dasarnya memang,.. Allah dengan alqur'an dan hadisnya memang memungkin kan manusia untuk berfikir dan menafsirkan sesuatu hukum atau persoalan dengan berbeda.. sesuai dengan pemikiran ini ataupun itu.. tetapi secara konseptual perlu diketahui bahwa sesuatu yang penting sudah di letakkan berdasarkan pondasinya masing2.. jadi misalanya ada perintah shalat lima waktu.. maka tidak akan ada perbedaan kok shhoat dengan tuntunan haya 3 waktu .. atau dengan pensyariatan shalat... jdi tidak mungkin ada perbedaan bahwa o. ada yang mengatakan bahwa shalat itu tidak wajib.. kecuali mereka itu sudah sesat lagi menyesatkan... (al baqrah ayat 7) sudah di tutup rapat bagi mereka hati dan pikirannya..pendengarannya dan pengelihatannya.. dan baginya adzab yang pedih.. 


jadi saya pikir bahwa.. perbedaan bukanlah sutu alasan untuk menjadi terpecah belah.. bercerai berai.. coba kita kembalikan pada islam yang kaaffah.. yang tidak dipahami secara parsial saja bahwa toh payung kita adalah dinul islam.. malah menurut saya mengapa perbedaan itu di ciptakan adalah supaya umat muslim itu berkembang dengan pemikiran2nya yang 'dewasa" dan bisa diuji dan dipertanggung jawabkan.. itulah yang kemudian melahirkan ulama2 top yang memunculkan ilmu2 baru dalam masanya..
mengapa berbeda..?? ya karena berbeda itu kodratnya indah.. hanya kadang kita di kaburkan dengan kabut kekufuran dan godaan2 dari nafs atau dari luar diri kita.. coba bayangkan.. bagaimana kalau manusia sama semua wujudnya.. tidak ada laki2 atau perempuan.. pepohonan sama bentuknya.. warna kulit..siang malam, mtahari bulan...  agama dst dst. . coba buka kembali surat al-ahzab.. kita diciptakan berbeda laki2 perempuan.. bersuku2 berbangsa2 agar kita saling mengenal... dst. . .
jadi kenapa harus takut menjadi berbeda...?? bukannya kita justru dengan adanya perbedaan itu bisa saling mengoreksi dan menasihati.. mengambil ibroh dan pelajaran.. tentang sesuatu yang kadang tertutup oleh mata kita... tapi tidak sebenarnya oleh batin kita... marii.. saling mengoreksi.. menasihati dalam kebaikan dan taqwa.,

untuk perihal judul diatas.. .saya.. secara pribadi merasa aneh dengan penetapan idul fitri kemarin.. seakan2 ada golongan2 yang mementingkan kepentingan nya masing2.. dan mengerdilkan kepentingan umat.. coba pikirkan.. ini perbedaan juga.. dalam hal penentuan 1 syawal.. . dalam hadist nabi... menjelaskan.. puasalah kamu ketika "melihat" bulan.. dan berbukalah(idulfitri) ketika melihat bulan.. nah kata melihat disini ada yang mendefinisikan secara harfiah.. dengan arti melihat dengan mata saja.. tetapi aada juga yang memahami bahwa memang melihat itu bisa diartikan dengan melihat (ru'ya) dengan akal.. hati dst dst,. , nah inilah yang dipahami muhammadiyah.. kita liyat... di jaman yang modern dan serba pasti (dalam penen tuan memakai  ilmu hisab).. kita menentukan waktu shalat zuhur tidak lagi dengan melihat apakah matahari sudah tepat tergelincir dari atas kepala kita..?? tidak kan.. kita melihat jadwal shalat. .. begitu juga shalat magrib.. dst dst/./ . bulan baru selain syawal n ramadhan seperti tahun baru islam.. dan herannya tidak ada perbedaan.. .kenapa ini terjadi.?? mari kita renungkan.. klo boleh saya usul.. byasanya saya akan membayangkan.. bahwa rasul ada diantara kita.. kira2 metode mana yang akan beliau pakai dengan segala kepastiannya itu, , , atau yang masi dengan metode melihat yang tanpa ilmu.. yang akurasinya susah di tentukan..??

wallahu a'lam bissowab.. . 

Visitors

BUKU TAMU

Pop up my Cbox
Powered by Blogger.

Followers