Sunday, December 11, 2011

Cinta Berkubang



Terakhir,
Terjerembab adalah hal yang paling kubenci
sampai akhir dunia ini
Apalagi di kubangan sendiri

Dan waktu menyembuhkan segalanya
Aku tiada beda dengan anak kerbau yang
detik ke detik makin menikmati acara berkubang
Dan mulai menanamkaan panji panji
“aku cinta berkubang”.

Kini tak ubahnya kubangan itu sendiri
Kulitku
berselimut lumpur yang dulu sangat ku benci
Tapi justru itulah yang memerangi
nyamuk-nyamuk nestapa lara
Yang menanam duri di sekeliling ilalang sukmaku
Aku betul. Berkubang sangat nikmat

Fauzisar el Lambunjiy
5 Desember 2011
Al-wasi’i

Visitors

BUKU TAMU

Pop up my Cbox
Powered by Blogger.

Followers