09-10-2011
Pelajaran ini saya dapatan ketika hendak melaksanakan shalat
Zuhur setelah menghadiri perkumpulan FSLDK di sebuah kampus di kota berteluk
ini.
Saya cukup kecewa dengan tindakan teman-teman ketika hendak
melaksanakan shalat zuhur yang masjidnya kebetulan cukup jauh dari spot view
sebelumnya. Nah ketika mengikuti sebuah jalan yang pada akhirnya ternyta buntu
karena ditutup pagarnya (kebetuan hari libur) jadi instansi2 yang berada di
jalan trobosan tersebut menutup pagarnya. Kontan kami kecewa melihat pagar yang
kami harapkan terbuka ternyata di jaga oleh gembok yang cukup besar. Dan taukah
kawan apa yang di lakukan teman2 saya yang tidak cukup bijak mengatasi persoalan
yang menghadang mereka, yang tidak cukup sadar dengan kedewasaannya yang
sebenarnya melekat bersama tangung jawab dalam dirinya, aneh. Mereka lompat
begitu saja tanpa peduli dengan saya yang sontak berteriak menyindir dengan
sarkasme khas saya. Saya cukup geram namun kesabaran saya cukup menahan saya
untuk mewakilkan kekesalan saya lewat nasihat saja. Salah satunya dengan
mengambil pelajaran dari kisah tersebut unttuk kita sama2 angkat menjadi sebuah
ladang hikmah yang nantinya menumbuhkan buah2 amal dari ladang tersebut, “mari
membaca” sesuai dengan tema blog saya. ^_^ hehehe,.
Yang jelas begini kawan, dimana2 common sense akan
mengatakan kaalau lompat pagar dalam hal ini mencari jalan trobosan yanng bukan
seharusnya kita lewati n bukan hak kita kita langgar begitu saja adalah hal
yang salah dan tidak baik, kecuali teman2 saya tadi ada di acara “ninja Warior”
di MNC Tv, saya bisa memaaklumi hal itu, atau mereka terkumul pada grup parkour
yang terorganisir rapi atau apalah yang tujuannya baik dan di lakukan secara
baik pula. Bahkan dengan alasan supaya cepat2 mengejar waktu sholat, karena
apa, hal itu tidak dibenarkan, karenapada dasarnya menghadiri shalat itu dengan
menyiapkan ketenangan jasmani dan rohani. Aqimussalata bissakinat. Dengan
ketenangan. Toh masbu’ pun bisa kita ganti sisanya nanti setelah berjamaah
usai, daripad amelaksanakan shalat yang dilakukan dengan buru2 supaya dapat
nilai rakaat bersama iman yang sebanyak mungkin tetapi di.isi dengan ketidak
tenangan, saya rasa bukan pilihan yang baik, .
Sebenarnya saya setuju dengan aktifitas melompat pagar, jadi
bukan karena saya tidak bisa lompat pagar.. hehehehe. . coba pikir deh, apa
salahna si mengambil jalan memutar, itung2 olahraga lah.. seolh2 kalau saya
lihat kebanyakan dari kita menginginkan sesuatu yang instan saja.. tidak
berfikir panjang, tidak memikirkan segala risiko yang ada jadi boro2 mau mikir
dosa atau tidak..
Coba bayangkankalau semua orang di INA ini dari yang tua
sampai muda tidak perduli dengan adanya pagar, alias tembok penghalang.. apa
jadinya keamanan negri ini, rumah presiden pun kalau mau di panjat oleh
orang2.. ckckc.. iya kalau lompat pagar itu kita artikan sebagai usaha kita
lompat dari pagar2 masalah, pagar2 keterpurukan ekonomi dan sosial, pagar2
kerusakan moral, dalam rangka kita melompatinya untuk menuju babak baru atau
dunia baru yang lebih baik, saya rasa saya akan menjadi orang pertama yang
mendukungnya.. nah ini lompat pagar sak
karepe udele... ckckc..
Wallahu alam bissawab.. smoga lingkungan kita ini berangsur
membaik dngan kita erduli dansekali lagi “membaca” kondisi lingkungan sekitar
kita..
Oya kitaa doakan semoga reshufle kabinet kali ini(seolah2
(atau memang) sudah berkali2 dilakukan) berjalan lancar. Dngan tujuan yang
tersampaikan tanpa mengaabaikan asas demokrasi yang tidak dipahami secara
parsial atau bersifat golongan saja.amiieen.. .