Ini menjadi hal yang lucu ketika temen2 kepaksa diusir g boleh
masuk kelas gara gara telat hanya beberapa menit... saya pribadi sih g
mempermasalahkan hal ini ... tapi teman
saya.. terlihat depresi menerima kenyataan ini... sediiiihh.. . sepertinya.. .
.hho..
Saya dan teman saya satu lagi, sebut saja si J, hanya bisa melakukan
hal seperti ini.. ya.. itung2 menertawakan nasib.. kekekekeke...
Bukan hal prinsipil sebenarnya... waktu kuliah yang menabrak
jam2 sholat sedikit menyulitkan kita memanaje n memperkirakan waktu kuliah
sesuai dengan perjanjian kontrak kuliah sebelumnya. . lagi lagi saya bukan berniat mencari alasan..
tapi tadi coba saya tekankan kepada teman saya yang sedih tadi,sebut saja Si A,
pertimbangan bahwa kita sebenarnya belum telat dari waktu kesepakatan, tadi
mungkin dosennya terbawa emosi, masuk kelas, kelas sebelumnya berkotor2 ria dan
kita kelas selanjutnya hanya diam2 saja, belum disiapkan LCD karena jadwal
piket mengambilnya memang teman2 dari gender laki2 ...ya... jadilah yang karena beliau masuk lebih awal
menganggap kita yang baru masuk beberapa
menit sesuai jadwal, dianggap telat berdasarkan waktu alias jam dari
dosen itu sendiri, mengukur waktu beliau mulai masuk kelas tersebut. Teman saya
masih cukup sedih.. dan akhirnya sekarang pulang,... saya si takutnya setelah
kejadian ini terjadi apa2 yang diluar perkiran saya.. klo itu terjadi kan saya
ikut repot juga .. hhhoo..
Tadi sempat saya sampaikan bagaimana waktu kuliah yang
terbuang gara2 diusir ini bisa menggantikan ketidak-adaan kita di kelas dosen
bersangkutan, ya.. istilahnya mengganti pelajaran yang hilang, artinya kan
tidak begitu masalah ketika kita tidak hadir dalam kelas tersebut asalkan kita
tau dan sudah faham dengan materi dalam kelas tersebut, dan yang jelas, konsekuensinya
ujian apapun yang akan diberikan dosen bersangkutan mendatang, termasuk kuis2,
atau apapun itu.. ya.. kita tetap “bisa” mengerjakannya, tidak kalah dengan
teman2 yang hadir sebelumnya dalam kuliah atawa kelas dosen bersangkutan.
Prinsipnya kan begitu, tidak perlu pusing2 merenungkan
keadaan.. sampai mau bunuh diri, marah, parah lagi .. pindah agama... dst
dst... seperti kita kita aja sih..
tertawa lepas.. batin saya... “all iz well...”.. *gebleg kuadrat mahasiswa satu
ini.. kekekee... .
Artinya... untuk pelajaran... lain kali, ya usahakanlah
tidak terlambat.. apalagi hanya gara2
tidur.. *maaf ya yang tersindir... kekeke..
Ya lihat saja, kalau kita mau bercermin, profesi guru 4-5
tahun mendatang adalah wajah2 kita sekarang.. bagaimana dunia pendidikan bisa
maju kalau generasi pendidiknya adalah orang gabuk kuadrat macam teman2..?? , bagaimana dunia pendidikan
indonesia khususnya, bakal maju sedangkan genersi pendidik mendatang adalah
orang2 yang lembek, gampang sedih n terharu, g peka terhadap situasi kondisi..
g pinter mengambil hikmah bin pelajaran dari suatu kekecewaan yang mengganggu
dan menimpa kita..? ya.. baiknya teman2 banyak ber-proses lagi... siapkan hal2
tersebut.. pupuk diri kita lebih sering... tanam n rawat karakter dan
kepribadian kita.. supaya nantinya.. anak didik sekaligus penerus kita adalah
cerminan diri kita yang bahkan justru lebih baik lagi..
aminnn.. wallahu alam bissawab..
Salam, jiwa2 yang kelewat tenang......