TRAGEDI SHUKOI SUPER JET 100.
Akhir-akhir ini media di ramaikan dengan tragedy pesawat
shukoi super jet 100 yang misterius itu,terlepas dari kelemahan media yang
seakan2 menenggelamkan kasus2 penting lain seperti kasus korupsi yang seperti
ditelan bumi, Anas urbaningrum yang juntrungnya entah kemana, dan masih banyak
yang lain. Jadi sebenarnya ini ada misi pengalaih perhatian khalayak atau apa,
entahlah. Kita focus saja pada satu bahasan.
Tapi bukan kenapa dan bagaimana pesawat itu bisa jatuh yang
akan saya bahas, bagaimana perkembangan pencariannya, misteri kenapa pilot
minta menurunkan ketinggian dari 10rb feet ke 6rb, kenapa cuaca gunung salak
mudah berubah.. blab la bala.. atau kawan2nya yang lain. Tapi mari sejenak kita
renungkan.

Lihatlah gambar2 diatas (udah ding ya..), aspakah ada
terbesit di wajah2 para penumpang bahwa pesawat super canggih keluaran Russia
itu akan berakhir di tebing curam sebesar 80 derajat? Tersangkut di
pohon-pohon, hancur, terburai berasma serpihan pesawat yang mereka naiki itu?.
Berhari2 mayatnya belum juga ditemukan. Apakah ada?. Apakah yang demikian itu
pernah mereka pikirkan sebelumnya. Coba bayangkan anda berada di posii mereka
yang punya kesempatan untuk naik pesawat itu pada waktu itu, pukul 14.00 WIB..
sedangkan anda belum sempat sholat karena sebelumnya anda juga naik pesawat
tersebut untuk percobaan pertama yang anda rasa baik-baik saja dan
menyenangkan. Pesawat paling modern dengan pilot super handal yang pernah
menerbangkan bahkan pesawat tempur. . . untung saja kita tidak berada pada
posisi itu, bahkan saya pun tidak sempat membayangkan.
Akankah kita akan
berakhir seperti gambar diata?. Kan kita idak pernah tahu to??
Saya menulis ini krena tadi juga hamper dijemput yang maha
kuasa. Naik motor, biasa anak muda, inginnya melahap tikungan. Namun belum
terlalu mahir, hapir tertabrak truk dari arah yang berlawanan. Sangat dekat.
Akhirnya saya menyumpahi diri saya. Mengingat untung tadi saya sempat berdoa
sebelum bepergian. Setidaknya ada “bekal” kecil. Tapi itu saja tidak cukup.
Karena ingatlah kawan. Kematian dapat dating begitu cepat. Bahkan untuk kita
sadari. Satu dua detik ini kita masih bernafas. . namun saya tidak menjamin di
detik ke tiga empat atau kesekian setelah itu kita masih bisa untuk itu. Sayangnya
kita kadang tidak sadar. Tenggelam dalam rutinitas yang bahkan tidak pernah
kita hayati dan renungkan. Berkutat pada cita-cita dan kemauan semu kita, hawa
nafsu yang tidak akan pernah selesai kita penuhi. Dst dst. Pesan saya, ingat,
untuk apa kita hidup dan diciptakan, sudahkah bekal kita cukup?. Saya pun
merinding untuk menjawap semua pertnyaan diatas. Semoga yang sedikit ini
berkenan menguatkan tujuan kita yang haq. Yaitu mencari sebanyak-banyaknya
bekal akhirat. jadi, siapapun anda, dimanapun anda berada, apapun pekerjaan anda, cintailah orang2 yang ada disekitar anda, cintailah apa yang anda kerjakan. tapi pastikan kecintaan itu tidak mengalahkan cinta kita pada yang memberi kita hidup, karena kapanpun Si pemilik akan meminta apa yang di titipkan pada kita. yang kita harus lakukan Yaitu ridho allah SWT. Semoga kita segera siap untuk itu.
Amiiiin..