terakhir, kerudungmu mengalihkan
sejenak duniaku,
Biru laut, begitu indah beradu
dan ketika jari-jari angin memainkannya
paradoks itu kembali
menjegal hati
dan sekali lagi ketidak-percayaan itu kembali mendendang di bawah malam;
perpisahan bukan berarti sendiri berdiri dalam hujan
dan kemanapun hati pergi
selalu menuangkan kecuali yang sama
aku tabungkan hati ini
tanpa harus meminta-Mu menjaganya.
24 feb. 11
ave s. fauzisar
sejenak duniaku,
Biru laut, begitu indah beradu
dan ketika jari-jari angin memainkannya
paradoks itu kembali
menjegal hati
dan sekali lagi ketidak-percayaan itu kembali mendendang di bawah malam;
perpisahan bukan berarti sendiri berdiri dalam hujan
dan kemanapun hati pergi
selalu menuangkan kecuali yang sama
aku tabungkan hati ini
tanpa harus meminta-Mu menjaganya.
24 feb. 11
ave s. fauzisar